Selasa, 29 Juni 2010

// // Leave a Comment

Harapan Yang Terhenti

Aku mencoba berhenti...
Mengejar sebuah hati..
Yang tak mungkin aku miliki..
Aku tertunduk sepi...

Dalam sudut aku manangis..
Meneteskan air mata sakit..
Melihat semua ini..
Terasa mustahil..

Sungguh tak mungkin..
Mencoba mengejarnya lagi..
Kini ia tak peduli..
Dengan cintanya disini..

Harapan yang terhenti..
Di saat aku mengerti..
Bahwa cinta itu mustahil..
Kudapatkan pasti..

BY Rama
Read More

Minggu, 27 Juni 2010

// // Leave a Comment

Entah Bagaimana Lagi

Ku tertegun berdiri..
Di tengah hujan gerimis..
Menatap kehancuran hati..
Yang telah terlukai..

Memandang diri..
Melihat cermin diri..
Apakah salah dari diri ini..
Mengharap sebuah cinta sejati..

Entah bagaimana lagi..
Cinta tak sepenuh hati..
Membuat ku ingin berhenti..
Berharap padamu kini..

BY RAMA
Read More
// // Leave a Comment

Cinta Yang Bodoh

Masih teringat tawamu..
Yang menghiasi hari-hariku...
Sangat menyenangkan hari itu...
Membuat aku tak ingin terbangun..

Akal sehat ini..
Sepertinya mati..
Karena cintaku selama ini..
Membuatku terbuai..

Ternyata itu hanya sesaat..
Kusadari ketulusan itu tak ada..
Namun ku bertahan..
Karang yang di hempas ombak...

Akhirnya aku harus kalah...
Karena tak ada cinta..
Yang bisa aku pertahankan..
Karena dirimu memaksa...

Bodohnya cinta ini..
Mengharap cinta tulus yang tak ada..
Kini kusadari 1 Hal..
Cinta memang tak bisa dipaksakan..

By Rama
Read More

Jumat, 25 Juni 2010

// // Leave a Comment

Hembusan Itu

Aku melangkah bersama angin...
Melangkah ke arah aku pergi..
Melihat semua berlalu dan berakhir..
Seperti roda yang tak berhenti...

Kupijakan langkah demi langkah ini...
Mencari suatu arti sejati..
Bersama hembusan angin...
Melihat dunia ini...

Banyak sudah aku lalui..
Berharap kutemukan sebuah tempat di hati..
Yang menerima diri ini..
Dalam cinta Sejati...

Kutemukan istana dalam hati seorang gadis....
Kurasakan angin itu tak berhembus lagi..
Apakah Ia adalah pelabuhan terkahir??
Mungkin inilah penantian yang lama aku cari..


By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Bimbang

Kulihat sorot matamu..
Terdapat suatu maksud..
Namun bukan aku..
Yang ada di matamu..

Bimbang dan ragu..
Menyelimuti hatiku..
Haruskah aku pertahankan kasihku..
Sedangkan kau tak melihatku..

Mencoba mendekati hatimu..
Melihat semua kejujuranmu..
Namun hanya luka menyayat hatiku..
Membuatku makin ragu..

jangan buat bimbang aku..
Tunjukan kejujuran kalbu.
Walau itu menyakitiku...
Namun aku tak bisa hidup dalam hubungan palsu..

By Rama
Read More

Senin, 21 Juni 2010

// // Leave a Comment

Berusaha Tegar

Ku tahu diri ini tak berarti..
Jika kau tak cinta aku lagi..
Namun aku tegarkan diri..
Demi Menjalani hari..

Ku tahu kenyataan ini..
Membuat aku amat sakit...
Hingga menusuk hati..
Namun berusaha tegarkan dirr..

ku tahu air mata ini..
Tak ada artinya lagi..
menangisi semua yang telah terjadi..
Ternyata kau setengah hati..

Ku tahu kenyataan ini..
Sangat menyakiti..
Sampai jumpa kasih..
Aku akan pergi..


By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Kenyataan Itu

Berusaha aku menerima..
Semua kekuranganmu yang ada..
Itu semua karena cinta..
Yang ada di dalam sanubari dan jiwa..

Berusaha aku Meyakinkan..
Semua yang ada..
Agar kau percaya..
Bahwa hanya kau satu jua..

Kenyataan itu telah mengubah segalanya..
Kenyataan hanya sebagai pelarian..
Dan bukan sebuah cinta sesungguhnya..
Hanya sebuah sandiwara..

Di batas asaku mengharap..
Apa daya, semua sia sia..
Cinta yang kuberikan..
Hanya mainan belaka...

BY Rama....
Read More
// // Leave a Comment

Seputih Kasihmu....

Bila engkau bukan Pemilik hati ini..
Mungkin tak akan ada cinta bersemi..
Di balik hangatnya kasih putih..
Yang ada diantara cinta ini..

Seputih kasihmu telah bersemi..
Di balik rimbunnya semak hati..
Yang mengganggu jiwa dan Nurani..
Penyebab cinta tak mampu tumbuh lagi..

Biarlah hangat ini terus menghampiri..
Tanpa batasan yang harus kulampaui..
Biarlah aku nikmati kasih putih..
Dalam sesosok cinta sejati..

By Rama
Read More

Minggu, 20 Juni 2010

// // Leave a Comment

Sang Pecundang

Aku sang Pecundang...
Yang lari ketika menyakiti cinta..
Yang diam ketika dia menangis terluka..

Aku Sang pecundang..
Pantas menerima dosa..
Pantas menerima hujatan..
Namun berilah satu kesempatan..
Untuk aku menjelaskan..

Aku sang pecundang..
Hanya bisa duduk tanpa daya..
Ketika semua berpaling meninggalkan..
Aku hanya sendiri menangis terluka..

Aku sang pecundang..
Lebih baik mati di dunia..
Dan Menderita di neraka..
Karena semua kesalahan..
Tertuju padaku seorang...



By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Suara Hati...

Dengarlah sayup sayup angin malam...
Memanggil dalam kejauhan..
Sebuah panggilan akan cinta..
Yang dulu pernah hilang..

Bisikan menggetarkan jiwa..
Menggugah rasa...
Suara itu berbisik dalam telinga..
Memanggil dengan lirihnya..

Kukejar Suara itu dengan cepat..
Pada akhirnya aku telah dapatkan..
sesosok cinta yang telah hilang..
Kini kembali dalam pangkuan jiwa..


By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Kurangkai dalam Satu Cinta

Malam penuh bintang..
Tampak bintang penuh kejora..
Melihatmu tertawa..
Bersama dalam malam..

genggamanmu dalam hangat..
melihat bintang bersama..
Andai kita ada di sana..
Akankah menjadi satu dalam keabadian??

Ingin rasanya aku rangkaikan bintang..
Menjadi satu dalam dalam sebuah cinta..
Cahayanya abadi menerangi langkah..
Hingga tak pernah tersesat..

Aku rangkai dalam satu cinta..
Bintang - bintang yang ada..
Karena itu sebuah pembuktian..
Kau lah sebuah cahaya...


By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Cinta Sederhana

Aku mencintaimu dengan sederhana..
Hanya bermodal pakaian sederhana..
Mungkin tak seindah yang kau punya..

Aku mencintaimu dengan sederhana..
Memiliki selembar uang Rp. 1.000,- Rupiah..
Mungkin tak sekaya yang kau punya..

Aku mencintaimu dengan sederhana..
Memberimu setangkai bunga..
Mungkin tak seindah yang kau bayangkan..

Sesederhana itu aku mempunyai cinta..
Mungkin kau tak akan terima..
Namun aku harap jangan kau tolak..

By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Senandung Rindu

Kugenggam penuh sebuah janji..
Terikat dalam satu hati..
Adakah sebuah kasih..
Dari rasa rindu ini..

Membayangkan Kasih kembali..
Dalam rindu aku tertawa..
namun terkadang menangis..
Tak mampu jauh dari cinta..

Kaitan jari kelingking...
Menandakan sebuah janji..
Akankah itu tertepati??
Atau hanya sebuah sebuah pernghibur hati??

Senandung rindu mengalun di hati..
Penanda aku selalu menanti..
mengingat sebuah janji yang kekal abadi..
Sampai kau tiba di sini..

By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Tiada Lain Selain Dirimu....

Senja waktu bergulir..
Dalam penantian tiada akhir..
Sesosok cinta terakhir..
Memberi setetes air..

Air ini adalah penghapus dahaga..
Rasa haus akan sebuah cinta..
Yang memberi sebuah kesejukan..
Dalam setiap sudut-sudut kehidupan..

Kau balut semua luka lama..
dengan kehangatan dan kasih sayang..
Tetes air matamu adalah cinta..
Untukku seorang..

Kau gapai jemari ini..
Kau peluk diri ini..
Ternyata telah aku sadari...
Tiada lain hanya kau di hati...


By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Menjadi Satu

Setiap langkah..
Adalah cerita kita..
Jalan mengikuti arus cinta..
Nan kian mempesona..

Asa ingin keabadian..
Dalam sebuah asmara..
Bersama sosok cinta..
Yang sangat didambakan..

Janganlah rasa ini tiada...
Karena aku ingin setia..
Dalam dunia dan akhirat..
Bersamamu cinta...


By Rama
Read More

Selasa, 15 Juni 2010

// // Leave a Comment

Sebuah Kesempatan (Cerpen by Rama)

Ini mungkin sebuah kisah yang sangat sederhana. Cinta kadang tak seindah yang diharapkan. Sebuah kesalahan dapat menghancurkan semua cinta tersebut. Mungkin Kesalahan dalam cinta kan sulit dimaafkan.

Namaku Rama. Umurku sekitar 19 tahun. Saat ini aku bekerja di Perusahaan Transportasi terbesar di Bali sebagai Staff Umum. Pekerjaanku sangat melelahkan. Dan terkadang sangat menguras tenaga dan mata. Setiap hari aku kerja dari jam 8.30 pagi sampai jam 05.00 sore. Hari libur Cuma hari minggu dan itupun aku tak sempat aku manfaatkan untuk berlibur sejenak karena aku juga harus mengurus bisnis keluarga. Sebagai anak laki-laki satu-satunya. Aku harus bertanggung jawab dengan keluarga. Orang tuaku sangat berharap denganku. Karena kakak-kakakku semua perempuan. Tentu saja ini jadi beban tersendiri untukku.

Suatu hari pulpenku habis. Kebetulan pas sudah mau jam pulang. Aku mampir ke sebuah toko alat tulis. Ketika kakiku melangkah kesana, betapa kagetnya aku. Sesosok Wanita yang tidak asing dalam pandanganku. “Dina?????” dalam hatiku berkata. Entah kenapa tubuhku bergetar, dan jantungku berdegup kencang. Nafasku seakan habis. Dina adalah mantan pacarku. Kita pernah pacaran kurang lebih satu tahun. Kita putus karena aku berselingkuh dengan wanita lain. Sebenarnya Dina bukanlah sosok yang sempurna seperti yang aku inginkan. Kulitnya hitam, namun wajahnya manis. Tubuhnya hanya sebetas leherku, dan matanya yang tajam. Sewaktu kita putus kita tak pernah berhubungan lagi. Mungkin dia sangat sakit hati denganku bahkan aku pernah ingin meminta maaf dengannya namun dengan cepat dia tak perhatikan aku lagi. Tak disangka kini dia menjadi kasir di toko alat tulis tersebut. Saat aku melihat Dina dia pun menatapku dengan tajam. Aku tak tahu apa yang dipikirkannya. “pulpen Ini berapa???” tanyaku. “dua ribu rupiah…” jawabnya. “emmmhh… gimana kabarmu Din????” tanyaku ingin berbasa-basi. “Baik…”Jawabnya. Kemudian dia pergi “En.. gantiin aku bentar ya…..” katanya. Kenapa Dina seperti itu apa dia masih sakit hati denganku?? Sungguh jahat diriku. Dina seandainya kau sedikit saja mau berbiacara denganku.

Sejak saat itu aku tak pernah kesana. Aku tak ingin mengganggunya. Aku sadar masih ada rasa dalam hati ini. Namun aku tak ingin berharap karena aku pernah mencoba balikan lagi dengannya. Namun dia tak ingin.

………………………………

2 tahun berlalu Tak disangka berkata kerja kerasku aku diangkat jadi supervisor. Kini aku tak sendiri lagi karena aku telah memiliki kekasih. Namanya Misa, seorang Mahasiswi di Kampus UNUD, Fakultas Tehnik Sipil. Aku dan Misa sudah berpacaran 7 bulan. Dia gadis yang manis dan imut. Kulitnya putih dan matanya indah. Yang paling aku suka darinya adalah lesung pipinya yang imut. Sungguh wanita yang sangat sempurna. Dan selain itu dia sangat dewasa. Berbeda denganku yang agak childish.

Suatu hari ketika malam minggu aku berencana mengajak misa jalan-jalan. Saat di jalan aku lupa kalau Misa nitip beli Martabak. Saat itu aku beli martabak satu jalur dengan tempat menuju rumah Misa. “Mas martabak 1 ya….” Kataku pada penjual. “ya Pak tunggu sebentar” jawab penjual tersebut. Ketika aku sedang menunggu, tiba-tiba sesesok wanita datang dari belakangku. “Mas martabak 1 ya.. “ Kata wanita itu dari belakangku. Dan ketika aku menoleh kebelakang. Ternyata Itu Dina!!.. aku pun kaget. Namun yang paling aku kagetkan Dina menggendong balita. “Dina!!???” kataku tanpa sadar. “Rama!!??” jawabnya. “Dina kamu beli martabak juga ya???” tanyaku. “Ya….” Jawabnya. Kemudian aku dan dia terdiam sejenak. “Dina.. kalo boleh tahu itu anakmu???”tanyaku memecah kesunyian. “Ya… “ jawabnya. Ternyata benar dia telah memiliki seorang anak. Entah apa yang aku rasakan. Aneh aku seakan tak percaya saja. “memang kamu kapan menikah?? Kok gak undang aku??” tanyaku. “udah lama… sekitar 1 tahun yang lalu.” Jawabnya. “terus suamimu mana?? Kok sendiri kesini??” tanyaku. Dina tak bisa menjawabnya. Entah kenapa dia diam saja saat aku bertanya padanya. “Din??? Dina???” kataku memanggilnya. “ehh ya.. Aku dan dia sudah bercerai..” jawabnya. “APAAAA???? Kok bisa???” tanyaku. Kemudian Dina mulai bercerita tentang kisah yang dia alami. Ternyata dia menikah dengan pria tersebut ( Adhi namanya) setahun yang lalu. Pernikahan tersebut terjadi karena Dina diperkosa oleh Adhi. Karena takut aib ini akan tersebar. Akhirnya mereka dinikahkan. Sebenernya Dina tak mencintai Adhi. Namun sebagai Istri dia sudah banyak berkorban. Sifat Adhi yang senang main wanita, minum, dan selalu kasar terhadapnya akhirnya Dina memutuskan bercerai. Apa lagi keluarga Adhi yang tak begitu menyukai Dina sehingga perceraian mereka berjalan lancar. Mendengarkan kisahnya tersebut aku tersentuh dan ingin sekali membantunya. Saat ini Dina bekerja sebagai pelayan restoran di Kuta. Hak asuh anak diberikan padanya tentunya membuat dia sangat terbebani. “Dina… aku bisa minta numb hP kamu?? Ya kapan-kapan aku mampir kerumahmu boleh?” tanyaku. “ya boleh niehhhh…” jawabnya sambil memberikan number Hp-nya. “Pakk ini martabaknya!....” kata penjual mengagetkanku. “Oh ya ya.. berapa pak??” Tanyaku. “Cuma Sembilan ribu pak..” jawabnya. “oh ya ini pak..” jawabku. “Din, aku duluan ya… “ kataku pada Dina. “Ya ….” Jawabnya. Kemudian aku menuju rumah Misa. Sesampainya di rumahnya Misa menyambutku dengan Hangat. “Halo Bebzzz lama amat…” katanya manja. “Ya niehhh alnya banyak banget yang beli martabak… emang nie martabak buat siapa??????” tanyaku. “Tuh buat Mama kepengen banget martabak, tadi ngantri apa jelalatan liat cewek???” Katanya. “Ya keduanya dehhh hehehehe “jawabku. “huuuuhh dasar ya bandel!!” katanya sambil mencubit pinggangku. “aduhhh duuhhhh kamu jangan keras gtu donkk sakit tahu!!” Kataku. “Biarin !! udah ahh…. Kita mau jalan kemana nie????” Tanya Misa. “ kemana aja boleh asal gak ke laut aja.. heheeheh” jawabku. “dasar… Ya udah tunggu ya… aku mau ambil tas ma helm..” katanya. “ya cepet tar aku tinggal…..” jawabku. “tinggal aja muh… Tar aku hancurin tuh motor…” katanya dengan sadis. “sereeemmm banget.. ya ya ya dehhhh” kataku. Akhirnya kita pun jalan-jalan malam minggu. Sebenarnya aku tak terlalu berkosentrasi dengan jalan-jalan ini. Entah kenapa Dina terus salam pikiranku. Apa aku masih cinta ma dia??? Ahhhh itu tidak mungkin, tidak mungkin aku bisa bersama dia. Dia telah memiliki anak dan aku telah mendapatkan wanita yang sempurna. Apa yang kurang dalam diriku?? Kerjaan bagus, penghasilan ada, kekasih yang sempurna. Sudah sangat cukup bagiku. Namun kenapa hati ini sangat merasa ada yang kurang. Apa sebenarnya yang terjadi?? Aku tak tahu.. aku tak mengerti.

Besoknya, kebetulan hari minggu, rasanya sangat melelahkan kemarin jalan bersama Misa. Sebenarnya aku harus bantu orang tuaku hari ini. Entah mengapa aku sangat malas. Kemudian aku ingat dengan Dina. Aku pun mencoba menghubunginya. Dengan cepat aku ambil Hpku dan kucari contact number Dina. “tiiiiiiiiiittttt, Tiiiiiiiiiiiiiiiitt …… Halo nie siapa???” jawab dina. “nie aku Dina, Rama…. Kamu lagi dimana nie???” tanyaku. “aku lagi dirumah kebetulan hari ini Libur…. Kenapa???” jawab dina. “Aku main kesana boleh dina????? Ya sekalian ngobrol-ngobrol heheheheh” tanyaku. “boleh… kesini aja….. aku juga lagi bosen nie…” jawab Dina. “ya udah tunggu ya disana………” kataku. Akhirnya aku pun mengarahkan motorku menuju Kediaman Dina. Tentu saja aku tahu kediamannya. Karena kita telah berpacaran cukup lama. Sesampainya aku disana Dina menyambutku. “halo Rama…….” Kata Dina. “Hai… kok sepi nie Rumah?? Ibu dan Bapakmu dimana???” tanyaku. “ohhh mereka ma Arik (nama anaknya) jalan ke Negara, mungkin besok mereka pulang. Ortuku sangat sayang ma anakku…” jawab Dina. “ohhh gtu…” kataku. Kita berdua pun ngobrol berdua. Bahkan aku dan Dina tertawa terbahak-bahak. Mengingat masa-masa pacaran dulu. Sungguh senang rasanya. Kemudian aku pun terdiam menatap semua ceritanya. Dina pun akhirnya terdiam. Kami saling menatap dengan tajam. Tanpa sadar kami sudah berciuman. Ciuman hangat ini yang selama ini aku tak dapatkan. Aku dan dina berciuman cukup lama pada akhirnya kami berdua tersadar. “Maaf Din… aku… aku…..” kataku terbata-bata. “Gak apa Ram….. aku tahu .. sebenernya…. Dulu aku mau balikan ma kamu Rama.. Cuma aku tahu Egoku pada waktu itu…..” Kata Dina. “ya aku tahu kok Din, Gak apa-apa….. Aku pulang dulu ya Din.. Dah mau malam, ……………” kataku. Dina pun memegang tanganku berkata “ jangan pulang dulu Ram… temani aku hari ini. Aku butuh kamu…..” Kata Dina. Akhirnya Dina memelukku. Sangat erat, dan hangat. Kita pu bercumbu lagi. Dina kali ini sangat ingin melampaiaskan hasratnya terpendam. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku hanya bisa diam melihat hasrat Dina bersama aku dan kita melakukanNya pada akhirnya. Aku pun tidur dengannya. Sungguh aku tak tahu apa yang telah aku lakukan.

Setelah Persetubuhan tersebut aku pun melihat Dina. Dia sangat senang bersamaku. “Din… kenapa kamu melakukan ini????” tanyaku. “Aku tak tahu Rama, Aku sudah lam memendam hasrat ini..” jawabnya. “Din sebenarnya aku ingin jujur padamu…..” kataku. “apa Rama??????” Tanya Dina. “Aku telah memiliki kekasih….. dan ia sangat mencintaiku….” Kataku. Dina pun terdiam mendengar kataku tersebut. Mungkin dia telah mengira aku telah memiliki kekasih. “Rama… apa kau mencintaiku??????” Tanya Dina. “Aku tak tahu…. “ jawabku. Kitapun terdiam. Lama terdiam dalam malam yang sepi. Dosakah aku mengkhianati cinta Misa?? “ Dina aku pulang dulu… “ kataku. Dengan cepat aku membereskan pakaianku yang berserakan di Lantai. Dina hanya terdiam melihatku pergi. Mungkin dia tahu semua yang kita lakukan adalah kesalahan. Aku pun bingung dengan perasaanku. Di satu sisi aku sangat mencintai Misa, namun di sisi lain aku pun sangat terbuai dengan kenangan masa lalu ku Dina. Aku tak mengerti. Aku melihat Hpku.. dan ternyata banyak sekali miscall dari Misa. “Misa maafkan aku…” kataku dalam hati. Aku pun menelpon Misa, namun ternyata Tak diangkat. Mungkin dia telah tertidur. Atau dia marah. Tak apalah besok bisa aku jelaskan pada Misa.

Besoknya aku pun menemui Misa dirumahnya. Namun ada yang aneh. Aku melihat rumahnya begitu Ramai, dan banyak yang menggunakan pakaian adat ringan (seperti orang kematian). Aku pun bergegas dan banyak isak tangis yang kudengar. Aku pun melihat Ibunda Misa menangis Histeris. Kemudian Adik Misa , Agus menghampiriku “Kak Rama…. “ kata Agus sambil tak bisa membendung air matanya. “Kenapa Gus??? Apa yang terjadi??” kataku. “Kak Misa kecelakaan, dia di tabrak mobil kak…..” kata Agus. Aku pun kaget. Aku hanya bisa terdiam. Aku hanya bisa diam mendengarnya. Kemudian kakiku lemas. Jatuh bersimpuh. Serasa lemas sudah kaki ini. Kemudian Agus dia memberi aku Hp Misa “Kak disini ada pesan terakhir Kak Misa buat kakak…..” kata Agus. Dan Aku melihat sms yang belum terkirim itu di draft Hp “ Rama… kamu dimana?? Aku telepon gak diangkat. Kamu Tahu aku seneng banget hari ini gara kemarin ngajak aku jalan. Oh ya ingat makan, dan jangan lupa mandi… kebiasaan klo minggu gak mandi. Tha Bebs… Love You.. Muaaachhhhhh”. Setelah aku baca sms Itu. Aku pun mengatakan dalam hatiku. “misa.. aku sangat menyesal… Maafkan aku… Aku mencintaimu”.

Read More
// // Leave a Comment

Puisi Cinta From Rama Minggu ini Juni 2010

Harus memilih..............

Jika hati ini dapat kubelah..
dalam memilih cinta...
Tak akan ada kesakitan..
Dari semua cerita...

Tat kala gundah..
Merasa bersalah..
Sebuah kenyataan dalam pilihan..
Untuk sebuah kebahagiaan..

Maafkan aku jika aku berdusta..
Aku hanya ingin tak ada kesakitan..
Bila cinta adalah sebuah pilihan..
Itulah jalan yang aku terima...

By Rama






Resah...................

Sesaat melupakan rindu..
yang menggebu...
Mencoba mencari hal baru,..
Namun tetap tak mampu..

Saat resah melanda..
Dalam gelisah menerpa..
Hadirmu kini bermakna..
Namun aku tak berdaya..

by Rama



Jika Tak ada Dirimu.......

Dalam batas mimpi..
Mencoba memaknai..
Arti Hadirmu kini..
Yang selalu kucintai..

Kelemahan dalam hati..
Tak dapat ditutupi..
Jika tak ada cinta sejati..
Yang membenahi diri..

Kau rubah diri yang picik..
Menjadi Manusia yang baik..
Membuat aku sadar diri..
Jika aku tak ada apanya di dunia ini...

Terima kasih...

By Rama





Detik dan Detik...

Denting Jam berbunyi..
Menyeruak dalam mimpi..
Menyeru atas diri..
Rasa ingin menanti..

Kutunggu setiap hari..
Hingga siang dan malam sunyi..
Namun tak lekas kembali..
Sang pelita hati..

Detik dan detik..
Terasa menusuuk diri..
Ingin pergi menyusul kasih..
Namun janji untuk tetap disini..

Mengapa asmara seperti ini?
Tak seindah yang terpikir..
Kembalilah cinta suci...
Demi sebuah janji yang pasti...


By Rama




Dekap hangatmu....

Hasrat rasa cinta..
Menebar seluruh jiwa..
Dalam Renung getar..
Mengalun bagai gitar..

Dekapan hangat tubuhmu..
Menderu deras batinku..
Cinta gelora dalam kalbu...
Penyejuk hati yang semu...

By Rama




Arti Hadirmu.....

Bila hidup ini tak berarti...
Aku tak akan pernah mengerti..
Arti cintamu kini..
Sangat dalam di Hati..

Saat semua telah pergi..
Hanya aku sendiri..
Namun kau menanti..
dalam pengatnya hidup ini..

Kusesali semua yang terjadi..
Arti hadirmu kurenungi..
Kini semua hampa tanpa arti..
Kumohon jangan pergi..

Rasa sepi di malam sunyi...
Kini menerpa tiada akhir..
Hidup kini bimbang tanpa arti...
Pantaskah hidup ini??



By Rama





Ratu Hatiku....


Laksana bintang...
Yang menerangi malam..
Kau datang dengan sejuta cinta..
memberi penyejuk jiwa..

Istana hati bercahaya..
Datangnya permaisuri cinta..
Kisah cinta yang tak akan lekang..
Oleh waktu dan dunia..

Jadikan aku raja...
dan kaulah ratu di istana cinta..
beri aku kesempatan..
Agar menjadi pemimpin hati yang setia..

Bintang bintang kejora..
Rembulan sang purnama...
Menjadi saksi cinta..
Ratu hatiku tersayang...



By Rama






Kasihku Tak ada lagi...

Kau sakiti dengan Caci maki..
Kau beri luka hati...
Kau tampar jiwa ini..
Hempaskan semua disini..

Rajutan asmara kasih..
Tak mampu dijalani..
Akhiri semua kisah ini..
Untuk jalani hidup masing-masing..

Kasihku tak ada lagi..
Cinta ini sudah mati..
Hanya kenangan memory..
Jadi Penambah sakit batin..

By Rama
Read More

Kamis, 03 Juni 2010

// // Leave a Comment

Puisi Cinta Rama

Cinta tanpa balas........


Bagamana lagi??
agar kau bisa jatuh hati??
Apapun kuberi bahkan hati..
Namun kau tak peduli...

Penuh ruang daku isi di hati..
Foto-fotomu terpajang rapi..
Hingga daku tak tahu lagi..
Manakah kenyataan dan mimpi..

Apakah daku harus mati??
Agar kau tahu diri ini...
sangat berharap satu kasih..
Walau kau berpaling diri..

Cinta tanpa balasan berarti..
Hanya cinta mati..
Namun aku tak sesali..
Karena dirimu sangat berarti..



By Rama





Tak Sanggup Menyayangimu.......

Syahdu sedih bergema..
Diantara pengatnya cinta..
kau menangis dalam malam..
Tetes air mata kepedihan..

Torehkan luka di hati..
Membuat aku tak bisa cinta lagi...
Dalam palung jiwa ini..
Sudah tak ada kasih...

Kau campakan daku,.
Dengan kelemahanku..
Tak cukupkah semua itu..
Menjadi alasanku Sakitku??

Mengapa kau kembali..
DIsaat hati sudah mati..
Maafkan daku Kasih..
Tak bisa kembali...



By Rama





Sentuhanmu...............


Tak bisa kupungkiri..
Diri ini Sangat sepi..
Tanpa sentuhan Hangat lagi..
Dirimu yang aku cintai..

aroma tubuhmu sangat merasuk..
Seluruh relung jiwaku..
membuat aku tak berdaya..
melawan rasa rindu..

Cepatlah kembali..
Agar jangan lama diri ini menanti..
Karena kaulah cinta kasih..
Yang hanya 1 dalam hati..


by Rama





Pedihnya Rasa Sepi.....

Malam menggapai hati..
Tak terelakan rasa sepi..
Gelapnya dan dingin..
Itulah Senandung ini...

Lirih menyapa bintang..
Tak nampak sebuah cahaya..
Butirah hati melampui suara..
Hanya sepi terdengar...

Rembulan di hari purnama..
Cahayanya menerangi wajah..
Namun hanya terang..
Tanpa bicara..

Dengarlah sepi ini..
Ingin menggapai hati..
Yang mencintai dengan suci..
Akankah ada satu untuk diri ini??

By Rama





Perih.............


Lantunan suara kalbu..
Mengusik relungku..
Tat kala Perih menyambut..
Hati kian hancur..

Makna perih..
Terasa mengiris...
dinding hati ini..
sungguh tak tahan lagi..

Hancurnya jiwa..
bagai puing cermin tak berguna..
dibalik sisa sebuah kenangan..
hanya perih yang tertinggal..

rintihan air mata..
mengalun dalam sebuah tangisan..
teriak dan teriak..
hanya ada sebuah rasa kepedihan...


By Rama





Kejujuran dalam hatiku....

Terendap dalam lara..
Sebuah makna kejujuran..
Untuk sebuah Cinta..
dan kasih sayang...

Kuungkapkan dalam sebuah bait..
kejujuran hati..
Untuk kau tahu sendiri..
Karena aku kan pergi..

Cemburuku tak terelakan..
Saat kau bersamanya..
Namun aku bukanlah siapa-siapa..
Hanya menusia pemuja cinta..

Ingin aku berbuat..
1 hal yang membuat kebahagiaan..
Namun dia telah mengalahkan aku..
Yang mencintaimu..

kejujuran dalam hatiku..
adalah mencintaimu...
Namun maafkan aku..
Jika aku tak mampu jadi kelebihanmu..


by Rama



Saat Ku melihat Matamu.....

Tak ada satupun dimataku...
Yang membuat Aku terpana melihatmu,.
Matamu terpancar getar kalbu..
Merasuk ke Hatiku..

Tat kala tatapan saling membalas...
Sebuah senyum terlontarkan..
Ada arti dibaliknya..
Akan kah dia kan bertanya?

Hatiku merasa berdebar..
Apakah cinta??
Tatapan itu terasa bermakna..
Sungguh aku terposona...

Saat aku melihat matamu...
Terlihat sebuah jalan bagiku..
Untuk bisa menggapai ke hatimu..
Semoga kau tahu rasaku...


By Rama





Di saat Terakhirmu....


Setelah aku sadari...
Semua ini Tiada arti..
Kau pergi Tak berpaling..
Tercipta sayatan di hati..

Di saat terkahirmu..
Beri aku pelukanmu..
Biarkan aku rasakan aromamu...
Biarkan aku mengenangmu..

Detik-detik kepergianmu..
Memberi warna di kalbu..
Penyejuk hati di jiwaku..
kenangmu terjaga di pandoraku..

Relakan semua terjadi..
Mungkin kau bukan sebuah takdir..
Yang harus kujaga di hati..
Selamat Tinggal kasih...


By Rama






Akal dan cintaku...

dermaga hati kembali hampa..
Mengikhlaskan semua yang ada..
Jadi satu dalam sebuah kesakitan..
Sayub-sayub tawa terdengar...
Melihat aku jatuh dalam kubangan...
Terasa hati ini perih dalam tangisan...
Tak ada yang menerima apa adanya...

Bak bunga mawar yang indah..
dengan kelopak merahnya..
Namun duriinya sangat menyengat..
Menusuk siapa yang menyentuhnya..
begitu pula dengan cinta...
Awal terasa indah..
namun terselimut duka..

Saat mencinta akal ini terasa hampa..
Hanya mengikuti aluran perasaan..
dan akhirnya sebuah pengkhianatan..
Menjadi kebodohan dalam Cinta..
Penyesalanpun tiada guna,..
Tak ada yang tersisa...

By Rama





Lelah Melupakan...........

Sejuta tapak tercipta..
Jauh dari Tempat semula..
Berlari tuk melupakan..
Semua yang telah tercipta..

Angin malam menerpa..
Spirit cintanya..
Terasa hingga di relung jiwa..
Merasakan rintihan tangisan..

Terdengar Seluruh nyawa..
memanggilmu secara perlahan..
Namun aku terus menyangkal..
Demi semua derita..

Lelahnya melupakan..
Yang bernama "Cinta"
Tak seindah yang dibayangkan..
Tak senikmat yang dirasakan..



By Rama





Bagaimana Hidup Tanpamu....???

Adakah....??
Saat kau percaya satu hal,..
Hidup ini serasa kau pegang...
Jantung ini seakan terus Berdetak...

Tiada kata yang akan kuucap..
Dari semua tentang cinta..
Karena bibir tak bergerak..
seakan membisu di kenyataan..

setelah engkau hilang..
Detak dari detak kurasa..
makin pelan dan tak terasa..
Ingin rasanya mati saja..

Aku menyesal...
Tak bisa hidup tanpamu Cinta..
Walau telah terlambat menyadarinya..
Ternyata aku merasakan cinta...


By Rama





Relung Kasih

Tak ada kasih yang mendalam...
Yang pernah aku rasakan..
Membuat aku tak henti mengucap Cinta..
Pada dirimu seorang..

Nuraniku mengucap satu..
Pada satu cinta untukmu..
Kasihmu selalu di relungku..
Mengucap satu janji padamu..

Panasnya mentari..
Tak terasa di raga ini..
Karena cintamu menyejukan hati..
Kasihmu terpatri menjadi satu hati..

tak lelah aku melangkah..
karena kau selalu berkata..
"cuma kau satu cinta"
Terima kasih cinta...


By Rama






Karmaku... yang meninggalkanmu...

Manusia bodoh terlah tersakiti..
Diantara cinta yang ternodai..
Kalbu mendalam menderu hati..
Sakit terasa mendalam perih...

Kebahagian tak tampak lagi..
Saat Cinta kusakiti..
Dibalik suara hati..
Kau pergi tanpa pamit...

Mencoba mencari dan mecari,.
Cinta yang aku sakiti..
Namun dia jauh tak terlihat lagi..
AKu hanya bisa menunggu pasti...

Namun Detik demi detik..
Hari Demi hari...
Dia tak menampakan diri..
Mungkinkah dia telah bersama cinta yang lain..

Kini aku melihat kenyatan yang sakit..
Dia telah Memilih yang lain..
Terima kasih kembali..
Inilah karma yang kujalani..



By RAma







Hanya Ingin kau Bahagia..

Aku telah paham..
Semua rasa yang sudah berjalan..
Amat perih dalam kalbu terdalam..
Namun hanya bisa tegar dalam melangkah..


Aku telah paham..
Setelah ini aku hanya kenangan..
Yang tak akan diingat..
Yang hanya bisa dibuang dalam..


Aku telah paham..
Esok dan seterusnya..
Hanya akan ada air mata..
yang menetes deras dan jatuh di tanah...


Hanya memandang deraimu...
Mendengar sayub-sayubmu...
Namun itu telah cuku buatku..
Hanya ingin kau bahagia tanpaku,..



By Rama







Kau Nyawaku..........

Lirihku menerpa..
Bagi Ombak memecah karang...
Merintih dibalik tangisan..
Menerima hujatan Cinta..

Syahdu nafas terdengar..
Di kalbu jiwa terdalam..
Harum Tubuhmu tak terlupa..
Dari kenangan cinta..

Nyawa ini seakan menghilang..
Telah tertelan dosa terpendam..
Dibalik senyum kepalsuan..
Penuh tangisan dan air mata..

Angin malam sangat menyengat..
Tak ada lagi sebuah pelukan hangat..
Kau nyawaku telah menghilang...
Dibalik malam yang kelam...


BY Rama






Sangat Dalam Di Hati......

Dalam kau begitu terasa....
Cinta yang kau berikan..
Namun aku buang percuma..
Layaknya sampah tak berguna..


Sesaat terbesitkan...
Untuk kembali dan mengubahnya..
Namun semua sudah pudar..
Ketika semua aku yang salah..


Tangis ini begitu tak terelakan..
Saat semua Sesal begitu dalam..
Sekejap ingin melepas semua..
menuju alam baka...


Tapi aku tak bisa...
Keberanianku tak sepadan..
Dosaku telah membutakan masa depan..
Hanya bisa jadi pecundang dengan air mata...



By RAma







^____^b
cukup sekian puisi gue.. tar gue masukin lagi yang baru hohohoho
Read More