Minggu, 29 Agustus 2010

// // Leave a Comment

KUTEMUKAN ENGKAU

Dalam kabut ku merana..
Mencari sebuah arti cinta..
Semua telah aku lakukan..
Agar dapat aku temukan..



Setiap hati aku berpindah..
Setiap jiwa aku singgah..
Namun tak satupun kutemukan..
Arti cinta sesungguhnya..



Letih rasanya dalam penantian..
Lama rasanya dalam pencarian..
Rasanya menyerah..
Adalah sebuah jawaban..



Dalam kegalauan...
Hadirmu memberi kekuatan..
Untukku memberi cinta..
Terakhir dan selamanya..



By Rama
Read More
// // Leave a Comment

TAK BISA DIPUNGKIRI

Mencoba menahan laju angin..
Yang menerpa hati..
Melihat semua yang telah usai..
Kembali merasuk dalam memori..



Rasa tak kusadari..
Kembali menjelma lagi..
Dalam bayang yang telah mati..
Kau hadir dalam mata ini..



Sayang kau telah pergi..
Meninggal kan semua di hati..
Namun aku tak maratapi..
Semua itu kini..



Tak bisa dipungkiri..
Kaulah pengisi hati..
Tapi sekarang tidak lagi..
Karena kudapatkan sebuah pengganti..



By Rama
Read More

Jumat, 27 Agustus 2010

// // Leave a Comment

Kisah Cinta Sejati II

Sudah 2 tahun sejak aku berada di negeri Sakura. Rasanya sangat merindukan Indonesia. Hubunganku bersama Dinda juga baik. Walaupun terpisah jauh, aku sangat mencintainya. Memang tak bisa dipungkiri disini banyak godaan. Apa lagi banyak gadis di sini sangat cantik. Tentu saja mata boleh melirik, tapi hati tetap buat kekasihku, Dinda.


Bulan ini aku kan kembali ke Indonesia. Setelah Study singkatku di negeri Sakura berakhir bulan depan. Aku bersyukur pihak sponsor sangat baik padaku dan telah memberikan semua kebutuhanku. Semoga saja ilmu yang aku dapatkan dapat berguna dalam meraih masa depan serta cita-citaku di Indonesia. Sesaat aku kembali teman wanitaku Akane memberi aku kenang-kenangan gantungan kunci. Ya tentu saja aku berterima kasih. Akane memang sangat baik padaku. Dialah yang selalu membantu aku selama aku tingga di Jepang. Memang cantik, tapi kami hanya sekedar teman.


Aku pun menuju bandara. Tak lupa aku mengabari seluruh teman-teman yang ada di Indonesia lewat facebook kalau aku akan pulang ke Indonesia. Dinda pasti saat ini sedang menunggu aku. Aku sangat rindu Dinda. Bukan hanya Dinda, Orang tuaku pun sangat aku rindukan. Aku rindu dengan masaka Ibuku. Aku benar-benar penasaran apa yang berubah ketika aku pulang ke Indonesia. Di dalam pesawat pun aku masih memikirkan semua kerabat yang ada di Indonesia. Sungguh menyenangkan rasanya dapat kembali.


Pesawat pun tampak telah mendarat. Akhirnya aku sampai juga di Indonesia. Sungguh lega rasanya dan rasa rindu yang tak terkira pada rumah sendiri. Tampak ketika aku keluar bandara Dinda menungguku. Kami pun berpelukan dan berciuman. Rasanya rindu sekali pada Dinda. Aku pun masuk mobil dan Dinda mengantar aku pulang kerumah. Aku dan Dinda mengobrol tentang apa saja pengalamanku di Jepang. Rasanya sudah lama aku dan Dinda tak mengobrol seperti ini. Walaupun kami sering chatting tapi memang lebih enak mengobrol secara langsung.
“Rama… sejak kamu gak ada aku benar-benar kesepiaan..” kata Dinda.
“Lohh?? Bukannya kita sering ngobrol lewat chatting???” tanyaku.
“Yahh tapi kan kamu jauh disana Sayang…… Ohh ya besok kita jalan yuks.. Mau ya … yaa….??” Kata Dinda.
“Ya cinta…. Pastinya aku mau.. heheheheeh” jawabku.
Sungguh menyenangkan rasanya bisa melepas rinduku pada Dinda. Dia memang wanita yang sempurna buatku. Sesampainya dalam perjalan menuju rumah. Kedua orang tuaku menunggu di depan rumah.
“Rama… akhirnya kamu pulang juga.. Ibu sangat rindu padamu nak…” kata Ibuku.
“Ya Bu.. Aku juga sangat merindukan Ibu… “ Jawabku.
“Bagaimana keadaan kamu selama di Jepang nak????” tanya Ayahku.
“Ya baik-baik Saja ayah..aku harus menyesuaikan keadaan cuaca di sana. Sehingga aku sering mengalami kesulitan dalam kesehatanku Yah..” jawabku.
“Ya udah.. ngobrolnya di dalam saja.. Nak Dinda juga ikut masuk ya…” kata Ibuku.
“Ya Bu…. “ jawab Dinda.
Akhirnya kami mengobrol hingga tengah malam. Kedua orang tuaku pun tertidur pada akhirnya. Tentu saja hal ini tak akan aku sia-siakan untuk bermesaraan dengan Dinda. Maklum, kami tak pernah bermesraan selama pacaran. Aku dan Dinda saling berciuman. Sungguh semua rasa rindu, cinta dan kasih kamu tampak dalam semua kemesraan itu. Yahh kalian bisa bayangkan apa yang terjadi pada akhirnya. Malam Itu Dinda menginap bersamaku.


Besoknya aku dan Dinda jalan-jalan bersama. Kita pergi ke pantai, ke Mall dan ketempat dimana ingin kita pergi. Rasanya Dinda sangat bahagia pada saat itu. Ekspresi kebahagiaan yang sungguh menyejukan hatiku.
“Rama ada yang aku mau kasi buat kamu…..” kata Dinda.
“Apa???” tanyaku.
“Ini……” Sambil mengeluarkan barang dalam tasnya. “ini kalung buat Rama.. supaya kalau kamu tidur bisa ingat aku…. Aku juga punya pasangannya” Kata Dinda.
“Wahhh bagus banget.. kalung dengan bentuk hati… makasi ya Dinda…” Kataku.
“ya sayang.. di balik kalung itu ada nama aku dan kamu cinta… jadi aku harap kamu gak bakal lupakan cinta kita….” Kata Dinda.
“Ya tentu saja….. aku cinta kamu” kataku.
“Aku juga Rama… aku cinta kamu..” Jawab Dinda.
Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan untukku. Sungguh bahagia semua yang aku inginkan aku dapatkan. Rasanya hidupku sudah sempurna. Benar-benar aku tak mampu harus berkata apa pada yang maha kuasa.


Hubungan dengan Dinda semakin erat. Rasanya kami sudah saling mencintai. Dinda pun tahu apa kekurangan dan kelebihanku. Begitu pula padaku yang mengetahui kelebihan dan kekurangan Dinda. Sehingga membuat kami langsung merencanakan pernikahan. Apa lagi sekarang aku sudah mendapat pekerjaan yang cukup bagus. Aku yakin aku bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan baik bersama Dinda dan pekerjaanku sekarang. Keluarga Dinda dan Keluargaku pun telah setuju dengan pernikahan kami. Bulan Agustus adalah bulan yang tepat untuk kami melangsungkan pernikahan. Karena di Bulan itu kami jadian dan menjalin kasih.
Namun tampaknya kebahagiaan itu hanya mimpi yang sempurna. Seminggu sebelum pernikahan aku dan Dinda. Handphone-ku berdering ketika aku sedang menyiapkan busana yang akan digunakan pada saat pernikahan.
“Halo … Ini dengan Rama????” Suara di telpon tersebut.
“Ya ini Rama .. Ini dengan siapa ya????” tanyaku.
“Ini aku Rina.. temen Dinda… Rama ada kabar yang Sangat Buruk!!!” Kata Rina sambil menangis.
“ohhh ya Rin.. Ada apa Rina???” Tanyaku.
“Dinda…. Dinda… Dinda kecelakaan.. dia Ketabrak Truk.. pas aku sama dia lagi di jalan pagi… Hik.. hikzz.. hik… “ Kata Rina.
“APA…..!!!! Sekarang kamu dimana nie???” tanyaku.
“Aku lagi di rumah sakit…. Hikkzzz hik…” Jawabnya.
Tanpa panjang pikir aku pun ke rumah sakit yang di katakan Rina. Sesampainya aku di rumah sakit, aku sudah terlambat. Dinda tak tertolong lagi.
“Kami sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Kekasih anda… tapi sayang saat dibawa kesini keadaannya sangat parah… mohon tabah pak..” kata Dokter.
Aku hanya terdiam mendengar kata dokter tersebut. Rasanya aku tidak percaya sama sekali. Dinda yang begitu aku sayangi, Cintai, dan kasihi kini pergi dan tak kembali. Air mataku jatuh tanpa bisa berteriak. Kini dia pergi selamanya. Apakah aku bisa menjalani hidup tanpa Dinda??


Setelah kejadian itu, walau keluarga tampak terpukul dengan kepergian Dinda. Namun mereka tak henti-hentinya memberi aku semangat. Sayangnya bagiku hidup sangat tidak berarti. Dinda pergi dengan meninggalkan kenangan-kenangan yang begitu banyak. Demi melupakan kenangan itu, aku terus diskotik. Meninggalkan semua yang ada di hidup ini. Narkoba dari ganja dan sabu-sabu aku gunakan. Semua bisa memberi aku kepuasan. Pekerjaanku terbengkalai, karena aku banyak membolos. Pada akhirnya aku dikeluarkan dari pekerjaan. Hidup aku berantakan dengan semua ini. Kenapa Tuhan memberi aku derita di tengah kebahagiaanku bersama Dinda?? Kenapa DIA mengambilnya dariku?? Dosa apakah yang aku ciptakan hingga TUHAN menghukum aku seperti ini.


Hidupku yang makin hancur akhirnya di ketahui oarang tuaku. Saat aku terkena Overdosis menggunakan pil ekstasi. Dalam ketidaksadaranku overdosis. Aku melihat Dinda menunggu aku disana. Tampaknya aku kan bersamanya di surga.
“Dinda…. Akhirnya kita bisa bersama lagi.. aku menderita sejak kamu pergi…” kataku
“Rama… aku sedih lihat kamu seperti ini… aku selalu bersama kamu di hati aku.. kamu jangan merusak diri kamu Rama… karena aku sudah bahagia di sini.. Kalau kamu cinta pada aku.. Kamu harus bisa hidup tanpa aku..” kata Dinda.
“Dinda.. kamu harus tahu… aku tak mampu hidup tanpa kamu… Please bawa aku bersama kamu…” kataku.
“Rama… aku gak bisa… Kamu harus bahagia ya.. please.. aku bisa tenang di sini kalau kamu bahagia…. Karena cintaku padamu gak akan mati Rama.. aku selalu mencintaimu..” Kata Dinda.
Dalam cahaya yang sangat terang aku pun terbangun dan membuka mata. Aku melihat seseorang disampingku. Ternyata Ibu, yang disampingku.
“Bu….. Bu….” kataku lemah.
“Haaahh Rama.. Anakku… “ kata ibuku sambil menangis.
Ibuku pun menangis sambil mencium keningku. Aku sungguh merasa bersalah dengan Ibuku. Aku memang tidak tahu diri. Selama ini aku telah menyia-nyiakan hidupku. Maafkan aku Ibu.


Sejak itu aku berusaha menata hidupku yang berantakan. Aku menyadari bahwa dunia ini tak ada yang abadi. Tuhan telah memberi aku pelajaran, bahwa merelakan memang sangat berat dari mendapatkan. Di saat itu semua telah di lalui, maka hidup ini bisa dijalani dengan lebih baik. Dan aku yakin, Dinda tak akan senang melihat hidup aku menderita.

Tamat.
Read More
// // Leave a Comment

Kisah Cinta Sejati

Pagi ini aku harus mengantar pesanan catering. Sungguh melelahkan memang. Pekerjaan orang tuaku yang hanya sopir dan dan wirausaha kecil memaksa aku untuk membantu mereka. Terkadang waktuku bermain tidak ada sama sekali. Ya seperti inilah hidup di negara yang penuh derita ini. Keterpaksaan yang membuat orang bisa melakukan segalanya.

Dengan sepeda gayung hadiah terkahir kakekku sebelum beliau meninggal, kugunakan sehari-hari untuk mengantar catering ibuku. Memang tidak besar catering ibuku. Tapi paling tidak sudah cukup untuk makan dan membiayai sekolahku. aku mengantar catering ke rumah Bu Dina. Beliau adalah pelanggan setia ibuku.
"Selamat pagi Bu... " sapaku ketika sampai.
"ehhhh Nak Rama... pagi-pagi sudah diantar ... kan acaranya tar siang.." kata Bu Dina.
"ya Bu maaf sebelumnya.. soalnya Ibu sebentar akan pergi kondangan. Jadinya diantar sekarang, tidak apakan Bu??" kataku.
"ya tidak apa-apa... ini uangnya.. 100 ribu.. terima kasih ya nak...." kata Bu Dina.
"Ya Bu terima kasih kembali." kataku.
Dengan cepat aku pun mengayuh sepeda menuju sekolah karena 15 menit lagi aku akan terlambat. Untunglah perjalananku lancar menuju sekolah. Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk bahuku.
"Haiiiiiiiiiiiiii Rama.......................................................!!!" ternyata yang menepuk bahuku adalah Reyna... Sahabatku sejak aku SMP.
"Kamu tuh ngagetin aku aja..... ....." kataku.
"Ya sory deeehh Ram... emhhh PR aku dah selesai blom?? hehehe"
"udah nie... PR kamu.. cuma kali ini saja aku bantu kamu, kalau bukan karena kamu sahabat aku gak akan aku bantu.. huuuhh" kataku.
"hahaha makasi ya.. Rama baik dehhh...." Kata Reyna.
"Alaaaaahhh.... ada maunya baru bilang gitu.... udah ahh aku mau kekelas dulu..." kataku..
"heheheh tar bantuin buat tugas ya Rama... alnya banyak tugas aku yang blom kelar... ya yaaa...." Katanya sambil bermanja-manja ke aku.
"IHhhhhh yayayayaayayy..." kataku.
"Gtu donk.... heheheheheh"
Reyna memang selalu begitu. Ada maunya pasti minta tolong aku. Tapi sebagai sahabat ya aku harus bantu. Lagi pula Reyna juga baik padaku. Memang walau dia cantik dan manis. Tapi dia lemah dalam pelajaran.

Jam sekolahpun berbunyi. Pelajaran demi pelajaran datang silih berganti mengisi jam sekolah. Aku yang akan menghadapi Ujian nasional disibukan dengan tugas yang banyak dan harus selesai 1 bulan sebelum UN. Dari bangku yang kutempati aku selalu memperhatikan Dinda. Ya wanita yang selama ini aku kagumi. Parasnya yang cantik, putih, dan senyum yang sangat manis membuat siapapun yang memandangnya tak akan mampu berkedip. Bukan hanya cantik, dia pintar dan cerdas. Itu terihat dari ranking 1 yang selalu dia dapat di kelas. Sayangnya aku tak siapakah yang beruntung telah memilki Dinda. Memang, cinta tak harus memilki. Aku bukannya tak pernah berpacaran. Ya sudah 3 kali aku menjalin cinta. Yang pertama dengan Tiani, sayangnya hubungan kita kandas karena dia meminta putus. Yang kedua dengan Lisna, dia adalah ketua OSIS di sekolah (sama aku juga OSIS) tapi hubungan kita pun akhirnya menjadi teman biasa. Dan yang terkahir dengan Asih, dan ini pun kandas karena aku tahu dia telah menduakan aku. Memang aku tipe cowok yang membosankan. Sifat aku yang terlalu percaya dan terlalu baik memang tidak disukai wanita kebanyakan.

Pukul 13.00 pertanda jam sekolah akan berakhir. Tapi tidak buatku karena aku harus mengurusi keperluan sekolah dalam rangka persiapan ulang tahun yang akan diadakan 3 hari lagi. Seperti biasa semua pengurus OSIS membantu para guru untuk menata aula dan panggung. Dan tampak Dinda dalam kegiatan itu. Saat itu dia tengah berlatih di panggung untuk mengisi acara dalam kegiatan ulang tahun sekolah. Pada saat dia turun dari panggung tiba-tiba tangga tersebut patah dan Dinda pun terjatuh. Aku dengan cepat aku menuju kesana.
“ Kamu gak apa-apa Din??” Tanyaku.
“Aduhhh sakit…..” teriak Dinda.
“Tunggu bentar ya.. aku mau ambil P3K di ruang PMR…” Kataku.
Dengan cepat aku ke ruang PMR dan mengambil P3K disana. Dengan cepat pula aku sampai.
“Tahan ya Din,, kayaknya kaki kamu sedikit bengkak. Aku kompress aja ya..” Kataku.
“Ya tapi pelan-pelan ya… sakit banget….” Kata sambil meringis.
Tanpa sadar teman-teman disekitar berkumpul dan melihat aku sedang mengobati Dinda. Dinda pun melihat aku dengan tatapan penuh arti. Aku jadi malu dilihat seperti itu. Setelah selesai mengobati Dinda aku pun berusaha membantu dia berdiri dan mengantarnya ke ruang PMR.
“Makasi ya Rama.. udah bantu aku….” Kata Dinda.
“Ya gpp kok.. Lebih baik kamu istirahat dulu.,, “ Kataku.
“Ya tapi aku harus latihan… padahal acara lagi 3 hari.,,,,” Kata Dinda
“Ya aku tahu.. tapi lebih baik kamu istirahat aja dulu siapa kamu bisa kembali latihan… Okay” Kataku.
“Ya udah…. Rama temenin aku bentar di sini ya… Aku takut sendiri di ruang PMR…. Please ya..” Kata Dinda memohon.
Pada saat itu aku dan Dinda makin dekat. Acara Ulang tahun pun berlangsung sangat meriah. Saat acara telah selesai Dinda langsung memelukku. Dia mengucapkan terima kasih karena selama ini aku selalu membantunya untuk berlatih. Bukan hanya itu, aku dan Dinda makin sering bermain ke rumah aku. Demikian pula dengan diriku yang sering kerumahnya. Aku dan Dinda suka belajar bersama. Itu yang membuat aku semakin semangat belajar.

Pada hari minggu aku dan Dinda janji untuk bertemu di taman kota jam 9 pagi. Hatiku semakin berdebar-debar. Karena ini adalah momentum yang pas untuk mengungkapkan perasaanku pada Dinda. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan teriakan ibuku.
“Rama….!!! Ada yang nyari kamu nak..!!” teriak Ibuku.
“Siapa Bu????” tanyaku.
“Nak Reyna…..!!” jawab Ibuku.
Reyna??? Kenapa dia datang pagi-pagi seperti ini?? Kemudian dengan cepat aku bergegas ke ruang tamu untuk menemui Reyna. Saat aku pandang Reyna tampaknya dia seperti orang kebingungan. Kenapa ya??
“Rey… kenapa tumben pagi-pagi kamu kesini??” tanyaku.
“Rama…. Hari ini kamu mau temenin aku ya… aku lagi bertengkar dengan mama.. Please….” Kata Reyna.
“Tapi Rey…..” Tiba-tiba Reyna memelukku.
“Please Rama….. Cuma kamu yang bisa bikin aku tenang… Cuma kamu sahabat aku yang terbaik… sejak kamu dekat dengan Dinda. Kamu gak perhatian lagi sama aku. Aku gak tahu kenapa aku bisa kayak gini ke kamu….” Kata Reyna.
Mata ku menuju luar. Ternyata Dinda melihatku berpelukan dengan Reyna. Dengan cepat aku pun melepaskan pelukan Reyna dan berlari menuju Dinda. Namun Dinda dengan cepat masuk ke Mobil dan pergi. “SiaaaaaaaaaLLL” kataku dalam hati. Aku tak menyangka akan menjadi seperti ini.Sejak kejadian itu Dinda selalu menghindar jika aku temui. Dia pun mulai berubah padaku. Aku tak tahu harus seperti apa agar Dinda mau mendengarkan semua penjelasanku. Aku tak menyalahkan Reyna atas semua yang terjadi. Mungkin sudah nasibku tidak mendapatkan orang yang aku cintai.

2 bulan setelahnya, Ujian Nasional di mulai. Tentunya masalah pribadiku masih mengganjal di otak ini. Tapi untunglah tidak sampai mengganngu aku dalam mengerjakan soal. Dari bangkuku aku selalu melihat Dinda. Kadang aku masih bertanya-tanya kenapa Dinda masih tak ingin berbicara padaku. Setelah Ujian Nasional berakhir aku mendapat kabar gembira. Untunglah aku lulus dengan nilai yang baik. Dan kabar yang paling mengejutkan aku mendapat beasiswa kuliah ke Jepang. Itu ku dapatkan dengan iseng-iseng mengirim proposal beasiswa ke Jepang lewat Internet. Tentu saja hal ini tidak aku sia-siakan. Apa lagi Ibuku dan Ayahku sudah mempersiapkan tabungan jangka panjang buatku jika aku ingin kuliah.

Di hari keberangkatan tak lupa aku mengucapkan perpisahan. Pada teman-teman yang selama ini mendukungku. Aku pun mengirim SMS pada Dinda. Aku tak tahu apakah dia akan membalasnya. Aku tak terlalu berhapap lagi, walau hatiku masih ingin bertemu dengan Dinda sekali lagi.
“Nak, hati-hati ya… Kalau sapai disana beri tahu ibu ya.. Di negara orang harus baik.. nak..” kata Ibuku.
“Ya Bu.. aku pasti akan lakuin semua yang bu kasi tahu buat aku…” jawabku.
“Nak… Rajin lah belajar disana menimba Ilmu.. Ayah sangat bangga padamu nak..” kata Ayah sambil memelukku.
“Ya Ayah.. Pastinya… heheheh” jawabku.
Akhirnya aku dan kedua orang tuaku berpisah dan aku pun menuju bandara. Reyna terus saja miskol-miskol Hp-ku. Tampaknya diatak rela dengan kepergianku.. ha ha ha.. dalam taksi aku selalu mengingat kenangan dengan Dinda. Kenapa hatiku sedih dan galau. Padahal sebentar lagi aku kan pergi. Mungkin dengan pergi jauh dari hadapannya. Aku mampu melupakan rasa cinta ini. Sesampainya di Bandara aku masih memikirkan Dinda. Langkah demi langkah aku memasuki Bandara. Tampak jadwal penerbanganku kan tiba. Namun suara memanggil namaku mengalun panjang. “Rama…….!!!!!!!!” Rasanya aku pernah dengar suara itu. Kemudian ketika aku menoleh ternyata di mataku adalah Dinda.
“Rama………………….!!! Aku CINTA KAMU….. !!” teriaknya keras sambil menangis.Tanpa basi-basi aku langsung berlari ke hadapannya dan memeluknya.
“Dinda… Aku sangat mencintai kamu… maafkan aku kalau aku salah padamu…” kataku.
“Gak Rama.. aku lah yang minta maaf.. aku terlalu bersalah padamu. Selama ini aku kira kamu telah mencintai dia…” kata Dinda.
“ya Din.. maafin aku Din.. aku harus pergi..” Kataku.
“Please jangan tinggalin aku… kamu sangat berarti buat aku… aku sudah gak mau kayak tadi.. aku pengen kamu ada di sisi aku..” kata Dinda sambil menangis.
“Dinda aku kan selalu ada di sisi kamu, di hati kamu, aku hanya pergi buat kembali padamu.. kamu tahu.. kamu tuh rumah bagi hati aku.. Yang selalu mengembara mencari tempat berlindung. Aku pengen juga buat kamu bangga. Karena aku cinta padamu…” kataku.
“Rama….. hikzz hik….” Dinda pun menangis di pelukanku. Dan pada akhirnya kita berciuman, sebagai tanda mengikat jalinan kasih kita berdua selama ini.

Setelah semua yang terjadi aku dan Dinda masih menjalin hubungan. Aku terus chating dan mengirim email dengannya. Aku harap dia setia padaku. Cinta kadang tak menganal jarak, batas dan waktu. Semoga cintaku pada Dinda tak lekang oleh waktu.

Tamat
Read More

Selasa, 24 Agustus 2010

// // Leave a Comment

SAAT ENGKAU JAUH SAYANG..

Seharusnya kau di sisi..
Menemaniku hari demi hari..
Tiap saat dimanja dan dikasihi..
Namun ragamu pergi dari mata ini..



Ku tutup mata ini..
Mencoba merasakan hangat pelukan itu lagi..
Manis ciuman di bibir..
Namun rindu terlalu merasuk di hati..



Sayang, kembalilah..
Datang dan peluklah diri ini..
Karena tak mampu hadapi..
Semua langkah tanpa hadirmu di sisi..



By Rama
Read More

Minggu, 22 Agustus 2010

// // Leave a Comment

LIRIH

Angin malam menerjang..
Dibalik galau hati gelisah..
Menunggu di atas derita..
Dibalik ketiadaan cinta..



Denting jam berdetak..
Di sudut kegalauan..
Menjadi gila kan penantian..
Tiada guna kan semua..



Lirih suara hati terdengar..
Tampak sang cahaya..
Memberi kabar duka..
Cinta tak akan datang..



Membisu mendengar kabar..
Menangis tak terkira..
Akhiri semua derita..
Dengan kematian selamanya..



By Rama
Read More

Rabu, 18 Agustus 2010

// // Leave a Comment

Semua Karena Cinta

Kasih...
Apakah arti sebuah cinta ini..
Jika kau tak ada di sisi..
memeluk semua rasa ini..
Tak daya jika engkau pergi..



Kasih...
Seberapa aku merindui..
Semua cinta dan kasih..
Kuberi segenap jiwa dan raga ini..
untuk selalu bersama setiap hari..



Kasih..
Karena cinta aku seperti ini..
Melihat dikau bahagia adalah kemenangan hati..
Janganlah ada air mata..
Dari setiap jengkal peluk yang kita lewati..


By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Semua Kenang Itu

Tak lebih baik dari hidup..
Saat kau pergi tinggakan langkahku..
Seakan rasa mati terkena virus..
Tiada pikirku bekerja untuk hidup..



Semua tentang cintamu..
Masih ada di hatiku..
Kenangmu kini deritaku..
Sekaligus bahagiaku..



Apa dayaku melawan semua itu??
Kau seakan membenciku..
Sungguh menyiksa batinku..
Tanpa sadar air mata ini untukmu..



Kau memilih bersama dengan kasihmu..
Namun tak dengan cintamu..
Haruskah kau tutupi semua kenang itu??
Dengan senyum bukan untukku,,



By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Cinta Tetap Disini

Tak bisa dipungkiri,,

Salahku sangat menyakiti..

Melukai hati yang suci..

Yang penuh cinta dan kasih..



Kugapai tangan itu sekali lagi..

Berharap mendengar maaf ini..

Walau kata-kata mencaci..

Namun kuterima dengan senang hati..



Cinta tetap disini..

Jangan pergi sebelum aku mati,,

Terimalah semua pengakuan ini..

Maafkan sepenuh hati..



Cinta tetap disisi..

Tak sanggup jika sendiri..

Jangan biarkan sepi..

Datang menghampiri..



By Rama
Read More
// // Leave a Comment

Syair Kenangmu...

Di suatu hari kita bertemu..

Sosok indah membayangmu..

Melihatmu dari sisi kalbu..

Mengingatmu dari memoryku..



Cahaya tampak menyilau..

Ketika kau sibak hatiku..

Kau buka dengan sentuhan lembut..

Terbayangkan akan hangatmu..



Indah suara merdu..

Lemah tutur katamu..

merasuk dalam sukmaku..

Dan menjadi kenangku..



Tak ada lagi dirimu..

Sepi duniaku..

Tak ada lagi tawamu..

Hampa bumiku..



Kau sudah dalam masa lalu..

Sekarang dan selama hidup..

walau air mata jatuh..

Namun ku tak runtuh..



Kupandang langit biru..

Seakan kau memandangku..

Deserin ombak memecah karang laut..

Seakan kau memanggilku..



Kuingat selalu kenangmu..

Dalam hati yang jauh..

Tak lekang oleh waktu..

Walau Tuhan memanggilku..

Untuk bersamamu...



By Rama
Read More

Minggu, 01 Agustus 2010

// // Leave a Comment

HATI YANG TAK TERMILIKI.....

Dosakah....
Bila aku mencinta..
Hatimu yang tak kudapat..
Hanya penantian yang ada...

Salahkah...
Jika aku berharap...
Cinta tulus ada..
Dalam sanubari terdalam..

Bukan maksud memaksa..
Buka arti ingin berkuasa..
Diriku terlalu cinta..
Hingga aku menjadi gila..

Pahamilah...
Cinta ini apa adanya..
Untuk satu cinta..
Hanya kau seorang...


By Rama
Read More