Rabu, 12 Januari 2011

// // Leave a Comment

The ARC chapter 6: New Year, New Life

Akhirnya Tahun 2011 datang. Banyak yang berdoa dan berharap pergantian dari 2010 ke 2011 bisa memberikan harapan baru bagi semua manusia. Namun, itu tak berlaku bagiku yang harus tetap menjaga warnet saat tahun baru. Memang perayaan tahun baru tak ada yang bekesan bagiku. Semua aku anggap biasa saja.

Banyak problem yang harus aku hadapi, mungkin itu yang membuat aku tidak bisa senang. Aku harus menghadapi tuntuan orang tuaku yang menyuruhku kuliah tahun 2011 ini. Sebenarnya bukan aku tidak mau kuliah. Aku hanya bingung harus masuk kuliah dimana dan mengambil fakultas apa. Ya Ayah dan Ibuku sedang memberi “Ultimatum” padaku. Jika aku tak memberi kepastian hingga pendaftaran Perguruan Tinggi dibuka maka aku tak mendapat dana untuk kuliah. Ya ampun sudah seperti Rafael Benitez pelatih Inter Milan yang dipecat oleh Presiden Inter Milan Massimo Morrati walaupun Benitez berhasil membawa Inter Milan memenangkan Piala Dunia Antar Club di Qatar (sebenernya ada hubungan Cerpen ini dengan sepak bola?? Sory gak ngambung.. hehehehe).

Sebenarnya sudah lama aku memikirkan akan kuliah dimana. Pada waktu SMA aku memilih jurusan IPA jadi aku punya peluang masuk kedokteran. Tapi untuk menjadi dokter harus ikut spesialis biayanya pasti mahal dan lama karena butuh waktu hampir 6 tahun, jujur saja aku bukan tipe orang suka belajar. Ada lagi opsi lain, menjadi Guru, namun sayang aku tak punya bakat dalam mengajari orang.

Tahun 2010 adalah tahun terkelam aku. Putus dengan orang yang sangat kucintai karena dia selingkuh dan hingga saat ini aku tak bisa melupakan moment terburuk itu. Sulit memang itu melupakan orang yang terlanjur dalam di hati. Kemudian aku bekerja di Warnet. Aku sangat senang bekerja di warnet, bos yang baik, tempat kerja yang nyaman membuatku betah, walau gajinya tak seberapa. Ya sisi deritanya dan sisi bahagianya.

Hari ini aku akan berencana mengirim cerpenku di sebuah koran. Ya membuat cerpen lalu mengirimnya merupakan perkejaan sambilan bagiku hitung-hitung sebagai “wadah” hobiku yaitu menulis. Selain cerpen aku juga bisa membuat puisi. Memang semuanya puisi cinta dan kebanyakan tentang pengalaman pribadiku. Hanya dengan menulis aku bisa mengeluarkan isi hatiku. Aku mengirim cerpenku kebanyakan dalam bentuk email, karena memang lebih praktis dan efisien. Hasilnya yang didapat juga lumayan, walau masih jauh dari gajiku sebagai kasir di warnet.

Suatu hari ada perlombaan menulis cerita cinta yang diadakan di sebuah situs perusahaan penerbit nasional. Kebetulan aku punya File seperti novel yang baru jadi di komputer server di Warnet. Tanpa pikir panjang aku mengeprint lalu mengirimnya ke lomba tersebut. Judul cerpen tersebut ada The ARC. Ya ARC sendiri kepanjangan dari “Aku dan Rumah Cinta” sebenarnya itu judulnya yang buru-buru aku buat karena tak ada judul yang cocok di kepalaku. Aku tak berharap aku bisa memenangkan lomba ini, justru aku menganggap ini sebuah perjudian. Biarlah bagaimana hasilnya aku tak terlalu berpikir.

Selang beberapa minggu kemudian akhirnya hasil lomba tersebut keluar. Aku ternyata menduduki peringkat ketiga dalam lomba tersebut. Sungguh hasil yang mengembirakan karena itu semua hanya “perjudian”, kemudian ada yang menelepon ponselku.

“Halo selamat siang, apakah ini Eric Dharmasastra??”

“Ya siang, dengan saya sendiri.. ini siapa???” Jawabku.

“Kami dari penerbit dari situs bukunovel.com kami tertarik dengan cerita yang anda kirim ke kami. Bisakah kita menggelar janji untuk bertemu???”

Sontak aku kaget mendengar hal tersebut. Aku tak menyangka akan dihubungi penerbit atas cerita yang pernah aku kirim.

Akhirnya aku bertemu dengan perwakilan penerbit yang ada di Bali. Kita pun melakuan ksepekatan dan nilai kontrak serta fee yang di dapat dari hasil penjualan Novel tersebut. Aku tak menyangka akan bisa menjadi penulis novel walaupun aku tak punya basic pendidikan sastra.

Walaupun aku menjadi penulis resmi dan terikat kontrak dengan perusahaan penerbit tersebut, aku masih melanjutkan pekerjaan sebagai kasir di Warnet. Novelku akan terbit pada buan maret mendatang. Aku cuma berharap bisa diterima oleh semua kalangan. Ya aku harap semua dapat berjalan lancar.



To be qontinue…

0 komentar:

Posting Komentar