Selasa, 04 Januari 2011

// // Leave a Comment

Chapter 5 : The “Funny” Love

Sudah 6 bulan aku bekerja di warnet. Ya pengelaman yang sangat menyenangkan dan menyedihkan juga ada. Tapi selama 6 bulan itu kisah cintaku dengan beberapa wanita tidak selama aku bekerja di warnet. Kenapa?? Aku juga tidak tahu jika ditanya hal ini. Tapi tidak bagus juga jika aku memaksakan hubungan dengan wanita-wanita tersebut. Bisa “menyiksa” diri jika seperti itu.

Setelah bekerja di warnet aku pernah menjalin hubungan dengan 2 orang wanita sebut saja nama mereka Nia dan Feny. Mereka adalah wanita yang pernah menjadi pcarku setelah aku bekerja di warnet.

Pertama adalah Nia, dia adalah wanita asal Bandung. Umurnya 2 tahun di atasku (Sekitar 23 tahun) dia bekerja di sebuah perusahan travel di Kuta. Ya kalau dari segi face wahhh mantab!! Tahukan gadis-gadis Bandung emang TOP habiss, wajah yang cantik, tubuh seksi, kulit putih mungkin akan membuat mata para lelaki tak akan berhenti menatapnya. Aku dan Nia pertama kali berkenalan di warnet tempat aku bekerja. Waktu itu dia meminta tolong padaku untuk membantunya membuat akun Facebook. Dari situlah aku berkenalan dengannya dan dari sanalah aku semakin dekat dengannya. 3 hari kenalan aku langsung “menembaknya” dan dia pun menerimaku sebagai pacarnya. Selama aku menjadi pacarnya aku semakin mengetahui kehidupannya. Ternyata Nia sangat suka dugem, pernah suatu ketika dia mengajakku ke Salah satu diskotik yang ada di daerah Kuta. Sumpah itu kali pertama aku masuk diskotik, sangat ramai orang mendengarkan musik sambil menari-menari gak jelas. Ya ampun ini buat aku pusing, pusing dan pusing. Melihat tersebut Nia langsung mengajak aku menikmati alunan musik yang dimainkan DJ. Ya ampun, seksi banget Nia, ya Tuhan kuatkan imamku ini.

Sejak aku berpacaran dengan Nia hampir setiap hari dia mengajakku dugem. Awalnya aku menikmatinya, lama kelamaan aku sadari kondisi tubuhku mulai tidak membaik. Seringnya aku begadang dan pulang pagi membuat kondisi fisikku jatuh. Tak hayal aku pun jatuh sakit selama 1 minggu di rumah dan tak melakukan apapun. Nia sempat menjengukku beberapa kali. Namun pada hari ketujuh dia tak lagi menjengukku. Tampaknya dia sibuk dugem dengan teman-temannya. Sempat aku berpikir jika aku terus menjali hubungan dengannya bisa-bisa aku akan seperti ini terus. Hingga suatu ketika aku sempatkan bertemu dengannya di rumah lalu aku meminta putus baik-baik padanya. Awalnya dia marah besar dan sampat memukulku. Lalu aku mengatakan “Kayaknya hidup kita sangat berbeda Nia. Jujur aku tak bisa menjali ini semua. Aku harap dengan kita Akhiri ini, mungkin bisa membuat kita menjadi lebih baik….” Ya awalnya dia marah dan memaki aku, tapi memang tak bisa dilanjutkan mau gimana?? Walau aku merasa dia ada dendam padaku, namun aku berusaha untuk selalu baik padanya.

Kedua adalah Feny. Dia berasal dari Singaraja. Umurnya 17 tahun dan masih SMA kelas 2 di Sekolah Negeri yang terkenal di Denpasar. Wajah manis dan cantik. Tapi dia agak pendek, namun karena itulah dia keliatan imut dan lucu. Aku berkenalan dengan Feny sebenarnya tidak sengaja. Waktu itu ada kondangan di rumah Kevin dan kebetulan aku diundang dalam acara tersebut. Kemudian si Kevin mengenalkan aku pada Feny, lalu kemudian aku dan Feny cepat akrab. Pulang dari kondangan tersebut aku dan Feny saling menukar nomor Handphone. Ternyata Feny wanita yang sangat lembut dan polos. Itulah yang membuatku jatuh cinta padanya. Selang beberapa minggu sejak aku dan Feny bertemu aku pun langsung mengutarakan perasaanku padanya. Dia pun menanggapinya dan menerimaku menjadi kekasihnya.

Sejak itu aku dan Feny resmi sebagai kekasih. Aku sangat menikmati hubunganku dengan Feny. Feny sungguh perhatian padaku. Dia setiap hari meneleponku. Setiap jam, setiap menit, setiap detik ada SMS dan telepon Dari Feny. Awalnya aku menikmatinya. Tapi aku lama-kelamaan aku terganggu. Bagaimana tidak, setiap hari dia SMS dan telepon, jika tak aku tanggapi dia akan marah-marah padaku seharian. Ya sifat Feny memang sangat emosional, namun aku berusaha untuk mengalah agar tak menambah perkara baru lagi. Ya cukup melelahkan. Akhirnya aku pun tak mampu mempertahankan hubunganku dengan Feny. Puncaknya saat Feny berkunjung ke rumahku dia membawakan aku makanan nasi goreng. Aku sebelumnya sudah mengatakan pada Feny bahwa aku telah makan. Namun ia memaksa memberikan nasi goreng tersebut. Aku pun menolaknya, kemudian dia kesal dan langsung pergi begitu saja, dan di SMS dia pun memaki aku dan akhirnya putus. Sebenarnya wajar gak seih Nasi goreng penyebab putus??

Setelah putus dengan Feny aku akhirnya jomblo. Sepertinya dunia ini sangat sulit mencari wanita yang benar-benar mencintaiku?? Ya aku sekarang sangat menikmati masa-masa “sendiri” ini dengan santai. Aku yakin Tuhan akan memberikan aku wanita yang kelak menjadi jodohku. Walaupun aku tak tahu kapan harus menunggu.

To be continue



0 komentar:

Posting Komentar