Kamis, 24 September 2009

// // Leave a Comment

Cerpen: Hanya sebatas Mimpi


Pagi-pagi aku berangkat kerja dari rumah sekitar jam 7. tumben banget hari ini suasana tampak ramai. Mungkin karena semua baru datang dari lebaran. Aku tunggangi Supra Fit untuk sampai ketempat kerja. Setelah nyampe eehhhh tahunya Masih libur. gila aku lupa kalo sekarang masih libur.. (terlalu semangat kerja niee heheheeh). Ya gtu deh jadi cowok rajin. Duh ngapaen ya masa aku Harus pulang lagi??? Capek ahhhh Aku tancap motorku menuju Warnet. Ternyata Masih sepi ya.. (ya iyalah kan masih pagi, mana ada ke warnet Pagi-pagi segini..)
"mas mana nieh yang kosong???"
"ehh Rama... tumben pagi-pagi datang Masih banyak yang kosong, pilih aja yang kamu suka!"
"Okay thanks!!"
Aku pun memilih bilik nomber 5 (angka keberuntungan aku hehehehe). Baru bentar main kok ada yang nangis-nangis gak jelas?? ganggu orang main FB aja.. Tyus aku liatin tuh orang, ternyata cewek! kok nangis ya?? dengan berani, aku tanyain:
"halooo kok nangis???? niee aku punya tisu..." Tanyaku
nie anak budek kali ya?? ditanyain kok diem aja?? kemudian aku berbalik eehh gak tahunya dia megang baju aku..
"kenapa???"
"makasih ya tisunya.. boleh minta lagi???" akhirnya dia bicara juga.
Dari sini aku berkenalan dengannya. Namanya Vira, umurnya sekitar 20 Tahun. Lebih tua satu tahun dari aku. Aku pun asik ngobrol ma dia. Di bilik aku dia ketawa-ketawa padahal tadi baru nangis, aneh juga nie anak. Dan akhirnya aku berhasil dapat nomber HPnya. Vira kalau aku perhatikan cantik. Kulitnya juga putih. Apalagi bodynya, Mantap abisssssss. heheheh (kok mikir jorok??? nie bukan cerita dewasa maaf ya pembaca..)


Dari perkenalan itulah aku mulai dekat dengan Vira. Dia anaknya Easy going banget. Dan kenapa dia menangis waktu di warnet aku gak mau menanyakan hal itu karena aku tahu dia pasti bakal sedih lagi (mungkin). Aku pun mulai dekat dengannya. Kita mulai sering ketemu. Makan bareng (Walau cuma makan bakso deket warnet). Dan pernah aku ngajak dia jalan-jalan. Aku gak tahu kenapa kita bisa sedekat ini. Selama ini aku jarang dekat dengan cewek. Karena dulu aku pernah di Tinggal Kawin sama mantan dulu. Aku pun menyadari sudah saatnya aku buka hatiku buat cewek. Suatu hari aku mengajaknya jalan ke Pantai Kuta pada malam hari. Disana kita jalan di pinggir pantai. Entah sejak kapan tangan kami berpegangan.
"Vir.. kamu pake parfum apa seih?? harum banget.. hehhehehe"
"Casablanca hehehe suka ya Ma??"
"ohhhhhh Pantesss hehehe (kok jadi bicarain parfum???? Ayooo buruan bilang!!)"
aku pun diam sejenak.. bilang gak ya?? bilang?? gak bilang??? duhhhh BILANG AJA SUSAH AMAT!!
Dengan Cepat aku angkat tangannya menuju dadaku "Vir aku.. eeemmhh aku......"
"Kenapa Ram??? Sakit Perut ya?? hahahahahha"
"Bukan sakit perut.. Tapi aku cuma mau bilang......"
Tiba ada pengamen lewat.. duhh ganggu aja.. "Suara dengarkan aku.. apa katanya.. kok gak bilang?? dia mau nembak kamu tapi kok diam.. gak pake tanya.. Suara!!!"nie lagu kok di Plesetin ma pengamen.. capek dehhhhh. Setelah 5 menit nyanyi aku pun bayar mereka 5000. "makasih ya masss.. Mau lagu lagi???"
"gak!! Gak usah terima kasih aja...."
klo tyus minta ngamen gak sempet ngomong niee.. huuuuuffrttt. Setelah itu aku pun menatapnya dalam. "Vir.. Aku gak tahu.. kenapa aku bisa jadi kayak gini..."
"haaaa??? maksud Rama????"
"Aku sayang banget ma kamu Vir.. Kamu tuh dah beri warna dalam hidup aku.. Kamu mau gak jadi 1 orang dalam hatiku????"
"Rama... "
"Vir... kamu bener bener cewek yang baik banget.. aku kan bahagia lo kamu terima aku.. sebagai kekasih kamu... please virrrr"
dengan menatapnya.. dan dan dan dan....
"Iya..."
"Apa vir???????????????????"
"Iya Rama....."
"APA!! makasi banget ya virrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Kemudian aku peluk tubuhnya. Aku seneng banget! Akhirnya, Vira jadi kekasihku.. Dan pas hari itu juga aku cium bibirnya. Manis banget.. hehehehhehe
"Rama... aku boelh minta satu hal gak ma kamu...??"
"minta apa vir???"
"Minta HP!hahahahahahahhahaha"
"eeehhhh aku gak punya uang Virr...."
"gak becanda kok Rama Bebyku.. hehehhe"
"Huuuftt hampir jantungan nieeeee..."
"Masa?? coba lihat.. aaaahhh BOHONG banget.. hehhehehe"
"Virrrr hehhehe" aku mulai berani mencium lehernya.. heheh Malam-malam gini enaknya hangat-hangatan.


Dan bagitulah, sejak aku jadian ma dia, Hidupku bewarna. Bahkan aku jadi semakin semangat kerja. Di kantor aku jadi karyawan Teladan. Ternyata dia telah mebawa perubahan dalam hidupku. Senyumnya, Matanya, Tawanya, Adalah harta yang sangat berharga. Banyak Hal yang aku lalui ma dia, Tapi tak lepas dari pertengkaran. Yah... kadang kita bertengkar masalah Kecil sebenernya. Tapi aku selalu mengalah, Aku pengen buat dia bahagia. Dan aku ingin dia jadi yang terakhir dalam hidup aku. Bahkan aku sempat tidur dengannya. Dan dia berkata
"Rama, Jangan tingglan Vira ya.. Vira Sayang banget ma Rama! Vira mau Rama nikahin VIra.. kan udah tak kasi.."
"vira.. Aku juga sama.. Tapi untuk masalah nikah.. aku mau cari biaya dulu. Sabar ya HOney..Aku gak pengen kehilangan kamu.."
Kita pun saling berpelukan. Di Ranjang kami tidur bersama. Kedua orang tuaku pun sudah menyetujui Hubungan kami. Yaahh walau 6 bulan aku pikir dah saatnya aku harus serius. Suatu hari seperti biasa hari minggu adalah hari libur. Aku pun berangkat kerumah Vira. Dan sesampainya disana Aku lihat Rumah Vira sepi amat. Dan aku pun membuka pintu pagar dan Rumahnya yang ternyata tidak di Kunci.
"VIra!!.... VIrrrr!!" aku pun melihat ke kamarnya. dan ternyata dia tergeletak di Bawah Lantai..
"VIRA!!!!!... Vir bangun.. virrr Please jawab aku Virrr.... VIRRRRRRR!!!!"
Aku pun menelpon rumah sakit.. dan dengan cepat ambulans datang. Tidak lupa aku menghubungi keluarganya. (Sedikit Informasi Vira hanya Tinggal dengan Ibunya saja,,)



Aku tetap menunggu di rumah sakit. Bersama Ibu Vira. Beliau tampak sedih melihat anaknya di rumah sakit. "Bu, Tenang aja.. Vira pasti baik-baik saja."
"Nak Rama, Terima kasih ya.. Sudah menolong Vira.. "
"ya Bu.. dia kan pacar saya, sudah sepantasnya saya tolong.. Kita berdoa saja dengan yang diatas semoga dia Selamat Ya bu.."
Sebenernya aku juga sangat sedih. Aku gak pengen kehilangan Vira. Tapi aku Tidak ingin semua ikut sedih. Paling tidak ada yang tegar. Setelah sekian lama menunggu akhirnya dokter menemuiku. Aku lihat Ibu Vira telah tertidur jadi sengaja tidak aku bangunan. Jadi aku mewakili, dan dokter pun memanggilku ke Ruangannya. Tampaknya sangat penting.
"Dok, Bagaimana keadaan Vira dok??"
"Bagini Pak, Kita sudah memeriksa Bu Vira dengan Baik, Bahkan kami telah memeriksa dengan Sinar X, Dan Hasilnya..... Vira mengalami Penyakit Kanker Otak, Stadium 4..."
"Apa Dok???? Sudah perikasa lagi hasilnya????? Coba cek lagi mungkin ada yang salah!!!!"
"kita sudah perikasa 2 kali, Dan ini bukti Ronsennya.,,,"
Aku pun melihat Ronsennya, dan dokter pun menjelaskan hasil ronsen itu padaku. Kemudian setelah itu aku keluar dari ruangannya. Dengan berat hati aku menceritakan hasil pemeriksaan itu pada Ibu Vira, Beliau keliatan Sok, Karena Vira merupakan Anak satu-satunya setelah Ibu vira Ditinggal suaminya.


Dua hari kemudian Vira sadar, dan tampaknya dia bingung kenapa ada di Rumah sakit. Aku pun memeluknya dengan Erat. "Ahhhh Rama sakit.. Vira gak bisa nafas Tahu!!"
"Viraaaaa... aku khawatir banget Tahu! Aku CINTA banget ma kamu.."
"Rama... Vira juga.. maaf ya dah buat Rama Khawatir.. Duhh bebyku.. Sini aku ciumm!!"
Dia pun menciumku dengan mesra. kemudian dokter pun datang memeriksanya.
"Tampaknya Mbak Vira dah bisa pulang kerumah tapi ingat jangan kerja berat dulu.. badannya masih lemah. OKay"
"SIAAAAAAAAPP dokk beres dehh heheheh"
"Ya seihh beres tar pingsan kan Nyusahin" kataku dengan sinis..
"Ihhh Beby,, Awas yaaaaa huufftt"
"Becanda Honey.. hahahahaha"
Kami pun lekas pergi dari rumah sakit. Aku sengaja tidak menceritakan masalah ini pada Vira, Aku takut kalau dia bakal Drop.


Vira tampaknya tidak tahu, Bahwa selama ini dia memendam penyakit. Aku pun semakin Protektif dengannya. Bahkan aku Berusaha buat tidak jalan-jalan seperti biasa. Aku Takut... akan menjadi semakin buruk. Suatu hari saat aku mandi, aku di kagetkan dengan suaru ketokan kostku.. Duh siapa ya?? Setelah aku Buka ternyata Vira, Dan vira pu memeluk aku dengan erat..
"Rama aku kangen banget ma kamu.."
"Virr kamu kenapa??"
Dia mulai mencium bibir aku.. dan mulai ganas.. dah mulai nieee.. Kami pun Making LOve. Aku pun lelah, dan tertidur. Paginya aku lihat Vira tidak ada di tempat tidur, Aku kaget dia melihat Hasil Ronsen Yang aku taruh di atas meja. MAti aku..
"Rama, Ini Apa?? Ini Apa maksudnya????"
"Virrr Itu cuma hasil pemeriksaan temen aku.."
"Gak Usah Bohong!! sudah Jelas nama aku disini!!! Tega ya kamu Rama!!"
"virr Bukan maksud aku Buat nyembunyiin ke kamu.. aku hanya gak pengen kamu sedih.."
"Rama.... Hik Hikkk HIkk..."
aku pun memeluknya dengan erat, "VIr.. aku gak pengen kehilangan kamu.. cuma kamu harta aku vir, Aku gak pengen kamu sedih, Senyum kamu, Tawa kamu, Itu yang buat aku semangat, Vir... aku pengen kita menikah secepatnya.. aku gak pengen kehilangan kamu.."
"Rama.. Hidup aku gak lama lagi.. Buat apa kamu menikahi orang yang jelas meninggalkan kamu..."
"selamanya aku cuma pengen ma kamu.. beri aku waktu terakhirmu bersama aku.. aku ingin membahagiakan cinta sejatiku.."
"Rama..... Aku cinta banget ma kamu.."
Di saat Itu juga kamu berpelukan. Air matanya jatuh di lantai. Aku sangat mencintainya. Kemudian bulan berikutnya kami menikah. Yahh walaupun sederhana, Tapi aku lihat dia bahagia. aku mengundang teman-teman sekolah dulu. Tampak acar pernikahan yang sederhana ini penuh warna. Di tambah lagi keluargaku membelikan aku Rumah, dengan terharu aku mengucapkan terima kasih pada mereka.


4 Bulan kami menikah, Sudah mulai tampak Penyakit tersebut. Suatu hari saat Aku dan Vira memanggang Ikan di Belakang rumah kami.
"Mama nieee banyak amat beli Ikan.. emang bisa di Panggang semua???"
"mumpung murah Papa kan tahu sendiri mama lagi Ngidam Ikan.. heheheh"
"Iya sieeeehh tapi jangan boros gitu.. Tar Papa Bangkrut gimana??? mama mau Nanggung??"
"Bilang aja kalo pelit... Huuuufftt"
"Ya ya.."
"Adduhhhhhhhhhhh aaaaaarrrkkkkkkkkkk"
dengan sigap aku memegang Tubuhnya.. dan tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah. Vira pun Pingsan. Aku pun menghubungi rumah sakit. Sambil di lorong rumah sakit dan berlari menuju IGD aku tetap menggenggam tangannya. Dengan cemas, gelisah, gundah Semua rasa menjadi satu. Aku tak tahu lagi apa yang bisa aku lakukan selain menungggu. "Ya Tuhan, janganlah engkau mengambilnya dariku, tanpanya aku tak berarti, Tuhan selamatkanlah dia." Kemudian Dokter datang padaku.
"Pak Rama, Kami berusaha semampu mungkin, namun kanker sudah menyebar dengan cepat kami tidak mampu berbuat apa,..."
"Dokter, apa tidak ada cara lain buat menyelamatkannya??"
"Sudah terlambat pak, dan itu hampir mustahil..."
Aku pun tidak bisa berbuat banyak, tampaknya inilah akhir dari segalanya. Aku menunggu di rumah sakit sambil memegang tangan Vira. Dia tampak belum siuman, "Mama, Tahu gak.. Papa kangen ciuman mama, Pelukan mama, dan masakan mama, Walau gak enak dikit, Tapi Papa suka. eeemhh Papa pengen kita punya anak, Yang banyak Yang lucu. Hik Hik HIk.. mama.... aku sayang banget ma Kamu.. hikkk hikkk"
tiba tangan Vira bergerak, dan dia mulai bicara.
"Papa jangan nangis.. cengeng tahu!! Mama gak akan kemana-kemana kok Papa..."
"Mama... Maafin Papa.. LOve u so Much!"
"Emg salah Papa apa??? Gak ada salah.. Mama bahagia banget ma Papa.. makasi ya.. Papa selaly kan di Hati mama.."
"Mama............"
"Papa.. dingin.. peluk Mama, Papa pengen banget Di peluk..!"
Aku pun memeluknya.. dan di telingaku dia pun berbisik...
"Papa terima kasih.."
Dia pun melepaskan pelukannya dari tubuhku. Dan aku menyadari dia telah pergi selamanya..
"VIRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"


Setelah kepergiannya, hidupku suram. Entah adakah yang bisa mengganti dirinya. Vira Wanita yang dalam waktu singkat ada dalam hidupku. Sampai saat ini pun aku masih mengunjungi Makamnya. sudah 2 tahun lamanya sejak saat itu. Aku tidak pernah menjalin hubungan dengan yang lain. Fotonya masih ada di Meja rumahku. Setiap malam aku menonton Video rekaman kami sewaktu bulan madu di Lombok. Aku menangis dalam kesedihan yang amat sangat membuat aku menderita. Lalu Pada suatu hari teman-teman kantor aku datang berjumlah 4 orang. Yah mungkin sekedar mampir kali. Ternyata mereka datang merayakan Ulang tahunku. Aku telah Lupa hari ini Ulang tahunku.
"Happy Birthday Rama.. Moga panjang Umur" Kata Raka teman kerjaku
"Mat ultah ya.. kami datang sini repot mau ngasi surprise" Kata Lia
"Hey.. kamu niee masa lupa ma Ultah sendiri..,. Hahhaha Have fun donkskssss" Kata BUda Bos ku,,
"Rama beb.. heheh hari ini kita pesta..!!!!!!!!!" Kata yenny Front Office di Kantor..
Aku terharu.. ternyata mereka adalah teman-teman yang baik. Masa lalu boleh kita kenang. Dan itu akan menjadi harta yang beharga tergantung bagaimana menggunakannya. Dan hidup yang Baru sudah menanti....



*TAMAT*


0 komentar:

Posting Komentar